Content

Angin Duduk ( Sindrom Jantung Koroner Akut )

10 Sep 2011




Kemarin ada seorang teman dikantor yg meninggal di usia yg ke-31 dgn
status single. Menurut dokter-dokter yg turut melayat, kemungkinan
penyebabnya adalah Angin Duduk, karena hari senin. Dia masih masuk
kantor, walaupun pada saat jam istirahat minta ijin pulang karena
kepalanya pusing. Kebetulan ybs tidur sekamar dgn kakak perempuannya
yg juga bekerja di kantor yg sama dan masih sempat terbangun karena
adiknya menanyakan minyak kayu putih sekitar setengah 12 malam, lalu
paginya waktu dibangunkan pagi hari utk berangkat ke kantor, ternyata
sang adik sudah meninggal dgn posisi tidur dgn wajah sedikit menahan
rasa sakit dan kebiruan sekitar leher.

Atas dasar itulah saya informasikan sedikit mengenai Angin Duduk atau
nama kerennya Sindrom Jantung Koroner Akut.

Angin Duduk sama dgn Sindrom Jantung Koroner Akut Hanya dlm 15menit sampai 30 menit, orang yg terserang angin duduk bisa meninggal.
Padahal, penderita, sebelumnya terlihat sehat-sehat saja. Dunia
kedokteran selama dua tahun terakhir berhasil mengidentifikasi istilah
baru penyakit jantung yg akrab disebut angin duduk.

Ternyata, penyakit ini tak sekedar masuk angin berat, tetapi
identik dgn sindrom serangan jantung koroner akut(SSJKA).
Teridentifikasinya istilah ini, menurut Guru Besar Bidang Ilmu
Penyakit Dalam FKUI, Prof DR dr Teguh Santoso.SpPD, di Jakarta, pekan
lalu.

Menandai sebuah koreksi besar terhadap mitos yg berkembang
dimasyarakat selama ini. Bahwa masuk angin hebat itu adalah penyakit
yg berbahaya, bahkan bisa menimbulkan kematian hanya dlm waktu 15
hingga 30 menit sejak serangan pertama.

Jadi kata Teguh lagi, jika Anda tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya
tidak melakukan aktivitas fisik apapun termasuk berhubungan seks.
Segeralah pergi ke rumah sakit yg menyediakan fasilitas penanganan
gawat darurat jantung.

Ingat! Tidak boleh lebih dari 15 menit setelah serangan nyeri pertama.

Sindrom serangan jantung koroner akut merupakan penemuan terbaru akhir
banyak disikapi masyarakat dgn tindakan yg salah. Misalnya,penderita
dikerok, diberi minuman air panas, atau diberi ramu-ramuan utk
mengeluarkan angin. Padahal, penderita bisa meninggal mendadak tanpa
ada tanda-tanda sakit

Gejalanya:

Muncul keluhan nyeri ditengah dada, seperti
  • · Rasa ditekan
  • · Rasa diremas-remas, menjalar ke leher, lengan kiri dan kanan, serta ulu hati.
  • · Rasa terbakar dgn sesak napas dan keringat dingin.

Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kiri,
bahu, serta punggung. Lebih spesifik, ada juga yg disertai kembung
pada ulu hati seperti masuk angin atau maag.

Sumber masalah sesungguh hanya terletak pada penyempitan pembuluh
darah jantung (vasokonstriksi) .

Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal :
  • · Pertama, adanya timbunan-lemak (aterosklerosis) dlm pembuluh darah akibat konsumsi kolesterol tinggi.
  • · Kedua, sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus);
  • · Ketiga, Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah akibat kejang yg terus menerus.
  • · Keempat, infeksi pada pembuluh darah..
Penyempitan itu, lanjutnya lagi, mengakibatkan berkurangnya oksigen yg
masuk ke dalam jantung.

Ketidak-seimbangan pasokan dgn kebutuhan oksigen pada tubuh
mengakibatkan nyeri dada yg dalam istilah medisnya disebut angina.

Namun kata Teguh, hendaknya dibedakan antara keluhan nyeri pada
sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA) dgn serangan jantung
koroner (SJK) (infark miokard).

Pada SJK, angina terjadi akibat sumbatan total pembuluh darah jantung
karena aktivitas fisik yg berlebihan. Sementara pada SSJKA angina
terjadi akibat sumbatan tidak total yg dirasakan saat istirahat.

'SSJKA ini memang mendadak. Bukan karena capek, masuk angin, atau
penyakit-penyakit lainnya. Biasanya penderita akan meninggal paling
lama lima belas menit setelah keluhan rasa nyeri pertama kali
dirasakan' kata Teguh.

Masyarakat diminta waspada terhadap keluhan angin ini. Soalnya
penderita sebelum terserang akan tampak sehat-sehat.

Solusinya:


Satu-satunya hanyalah melonggarkan sumbatan yg terjadi, yaitu dgn
memberikan obat anti platelet (sel pembeku darah) dan anti koagulan.
Atau, obat utk mengantisipasi ketidak-seimbangan supplai oksigen dan
kebutuhan oksigen. Misalnya nitrat, betabloker, dan kalsium antagonis.

Di tempat terpisah. Ahli jantung RS Jantung Harapan Kita dr.Santoso
Karo-Karo MPH:, SpJp mengungkapkan kondisi rumah sakit di Indonesia
tidak terlalu bisa diharapkan utk pengobatan SSJKA. Rumah sakit
terkesan lambat menangani pasien.

Untuk itu ia menyarankan agar penderita yg sudah tahu bahwa dirinya
memiliki gangguan jantung sebaiknya membawa tablet antiplatelet
kemanapun ia pergi.

Obat antiplatelet yg paling murah dan gampang di cari adalah ASPIRIN.
Obat ini selain bermanfaat sebagai pertolongan pertama mengatasi nyeri
dan melonggarkan kembali pembuluh darah yg tersumbat oleh thrombosit
atau platelet (sel pembeku darah).

Info & Tips

Bisa juga sedia pill CEDOCARD, murah harganya, sediakan sekitar 2-6
butir, selipkan di dompet, dibawa kemana pun pergi.

Cara pake nya jangan ditelan, tapi dimasuk kan ke bawah lidah,
dibiarkan mencair dibawah lidah.
Cara kerjanya: Pil cedocard akan mencair jadi larutan yg mudah diserap
pembuluh darah dibawah lidah, berfungsi menimbulkan pelebaran pembuluh
darah di kepala, terutama kearah otak, sehingga otak tetap mendapat
supply darah dan oksigen yg cukup, jika jantung mengalami gangguan.
Sementara itu selekasnya penderita di bawa ke RS Gawat Darurat utk mendapat pertolongan lebih lanjut.

SEMOGA BERMANFAAT..KLO BISA MASUK ANGIN GA USA DIKEROK2 D..GA BAEK LAGIAN !! ^^
Sumber

0 komentar:

Posting Komentar